Penangkal Petir Konvensional merupakan rangkaian instalasi petir yang umumnya digunakan untuk bangunan rumah dan ruko dengan harga terjangkau, memberikan proteksi pada area yang tidak terlalu luas.
Sistem konvensional ini menggunakan instalasi listrik sederhana yang merupakan jalur instalasi seri yang bersifat pasif, menerima sambaran petir.
Dalam sistem ini, secara teoritis, radius penangkal petir konvensional ditempatkan secara berkala pada bagian tertinggi struktur. Sistem proteksi petir ini melibatkan jaringan konduktor listrik di atap, beberapa jalur konduktif dari atap menuju pembumian tanah dengan kemampuan perlindungan sekitar 45 derajat, menggunakan model kerucut dan trisula yang banyak tersedia di pasaran.
Terdapat dua sistem utama yang digunakan untuk penangkal petir konvensional:
Instalasi Tunggal / Franklin Rod: Sistem ini bergantung pada jalur tunggal, di mana arus petir mengalir dari ujung batang penangkal petir splitzer / splitzen ke kabel penyalur (contoh: Bare Copper/BC), lalu dialirkan ke titik grounding dengan menggunakan media cooper rod atau batang tembaga murni.
Instalasi Sistem Sangkar: Sistem ini pada dasarnya mirip dengan penangkal petir tunggal. Namun, ada perkembangan di mana kabel penyalur dibuat lebih banyak, dan sistem pemasangan diperpanjang sehingga jangkauannya lebih luas daripada sistem Franklin / Tunggal. Sistem ini hampir melibatkan seluruh area bangunan yang dipasang.
Beberapa material yang digunakan dalam sistem konvensional ini meliputi:
- Perangkap logam untuk menangkap petir atau splitzen (Model: Runcing, Trisula)
- Kawat penyalur dari tembaga (Kabel BC)
- Batang tembaga atau As, Cooper Rood
- Pipa PVC untuk melindungi kawat penyalur agar tidak mengalami konduksi.
Sistem konvensional ini cukup praktis dan dapat dikerjakan sendiri jika Anda memiliki waktu luang, tentunya dengan memperhitungkan efisiensinya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai sistem instalasi penangkal petir konvensional, silakan hubungi Call Center kami yang tertera di website kami.